Setelah hampir setengah bulan merasakan ntah apa ini, saya mulai menyimpulkan, ya agar otak dan perasaan tidak perlu memikirkan lg 'kenapa' saya menyimpulkannya bahwa saya kehilangan sesuatu yang merasa membuat saya 'ada' ya saya rindu rumah, saya bosan dengan rutinitas, saya ingin menjadi sebuah tujuan.
Saya memanggil Ibu saya dengan sapaan Mama, dulu waktu dirumah, saya selalu di kamar atas dan mama saya di bawah menonton TV. Jika tidak turun2 mama saya hanya memanggil dengan suara cukup keras "put, ngapain?" dan saya menjawab dengan cara yang sama. Bisa sampai 3-4 kali menanyakan hal yang sama. Begitu juga Papa saya, beliau tidak banyak biacara, beliau sering berada di depan kamar saya sambil bermain PS hingga larut malam. Papa Mama saya adalah orang yang membabaskan dan membiarkan anaknya berkembang sesuai dengan kemauan anak mereka. Kakakku ingin menjadi dokter, merekalah yang akhirnya mendaftarkan kakaku ke sebuah universitas yg terdapat fakultas kedokteran saat kakakku tidak masuk seleksi SPMB. Dan saat aku ingin keluar kota untuk mencoba lepas dan mandiri serta agar lebih dekat dengan pacarku, mereka mengijinkanku. mereka mengantarkanku hingga ke Semarang.
Sering mama menelponku dan meminta untuk kembali saja ke Malang. Sebelum kakakku sekolah lagi di Malang, di rumah kami hanya tinggal bertiga, aku, mama dan papa. rumah kami sepi. Benar-benar sepi. Tapi, ntah walaupun saat aku sendirian dirumah aku tidak pernah merasa sepi, tidak pernah menangis karena kesepian. Tapi disini, sebenarnya situasinya sama, sendirian, sepi. dan akhirnya aku merasakan sepi ini kosong, dan tak lama kemudian aku mengeluarkan air mata karena aku benar-benar sendiri.
Disini aku sering merasa bosan dengan rutinitas yg membuatku semakin merasa 'sendiri' saat di rumah aku tidak pernah merasa ingin keluar kamar karena bosan. tapi disini, aku sering merasa ingin berjalan-jalan ntah kemana karena aku merasa bosan, penat, gelisah. dan ya, aku tidak bisa kemana-mana dan jika aku melakukannya sendirian aku akan semakin merasa sendiri.
Bagaimana dengan pacarku? bukankah seharusnya kami bisa lebih bersenang-senang, jalan-jalan karena sudah sekota? ntah saya harus menyebutnya rutinitas atau apa. apa yang bisa saya simpulkan hanyalah "sebuah komunikasi ataupun perhatian tidak boleh berubah hanya karena sebuah jarak"
Kemudian aku semakin bertanya pada diriku, kemana ini akan berlanjut, apakah aku akan sebagai tujuan atau aku akan mencari tujuan dari semua ini? Saya tidak pernah merasakan sekacau ini dalam beberapa bulan terakhir. saya tidak pernah berpikir dan menimbang sekeras ini. Ya, seperti diatas saya menyimpulkannya karena saya sedang rindu dengan 'rumah'. Aku sudah sangat tidak sabar ingin berada di rumah, duduk santai didepan tv, berkeliling di dapur, mendengar suara tetangga. i'll come home.
----